Sinyal tubuh memang sangat berbeda dengan gejala penyakit atau symptom. Gejala penyakit mudah kita sadari dan membuat kita bersegera pergi ke dokter. Karena gejala penyakit munculnya sangat jelas, berupa rasa nyeri, demam, dan pendarahan. Buku Body Signs, Sinyal-Sinyal Bahaya Tubuh Anda mengungkap bagaimana membaca dan memahami sinyal yang diberi tubuh.
Kebotakan, misalnya, lebih sering dijadikan bahan tertawaan daripada menelisik penyebabnya. Padahal, kebotakan pada lelaki berusia pertengahan empat puluh tahun ternyata merupakan sinyal tubuh bahwa kita berpeluang menderita jantung koroner. Karena "bahasanya" sangat halus, sinyal tubuh biasanya terdeteksi oleh orang dekat kita. Jadi sebenarnya tak usah marah jika ada yang bilang, "Kepalamu kok mulai botak" atau "Sayang, badanmu sepertinya semakin bulat ya". Walaupun dengan nada bergurau, sebenarnya teman kita secara tak langsung memberi tahu bahwa tubuh kita mengalami perubahan.
Bentuk tubuh yang bulat seperti buah apel ternyata merupakan sinyal kita berisiko terkena kanker kolon. Malah, lemak perut adalah peramal yang penting tentang keadaan jantung dan penyakit lain dalam tubuh. Perut gendut terjadi karena dilepasnya asam-asam lemak berbahaya oleh hati. Ini berisiko menghambat metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko diabetes, (hal 180).
Jadi sebenarnya bila kita bisa memahami sinyal tubuh, bukan hanya membantu diri sendiri mendeteksi sebuah penyakit, tapi juga berpotensi meriyelamatkan orang; lain. Karena sinyal tubuh rnasih memberikan waktu yang panjang bagi kita untuk mengambil langkah pencegahan atau mengobati penyakit tersebut.
Buku karya Joan Liebmann-Smith Ph.D & Jacquelin Nardi Egan ini menjelaskan sinyal tubuh yang berasal dari kepala, badan, kulit, tangan, dan kaki. Kepala yang menjadi tempat lima panca indra kita, paling banyak memberikan sinyal tubuh. Perubahan dari bagian kepala biasa terkait dengan kondisi organ yang ada di dalam badan, seperti jantung, hati, paru-paru, dan lambung.
Bila organ dalam badan terganggu, biasanya memengaruhi kondisi di luar tubuh, seperti kulit dan kuku. Jadi. sinyal tubuh seperti kepingan puzzle yang harus dirangkai untuk mendapatkan informasi tepat tentang suatu penyakit. Namun, dengan membaca buku ini bukan berarti kita tak butuh dokter untuk mendeteksi penyakit, karena tujuan utamanya adalah membuat kita lebih waspada dan peduli dengan kondisi tubuh sebelum terkena penyakit yang parah.